New Update

Tuesday, June 24, 2008

Yuk Pilih Camilan Anti Gemuk!



Masa liburan biasanya identik dengan camilan, minim kegiatan, plus bertambahnya berat badan. Yuk pilih camilan sehat anti gemuk!

Sebaiknya lupakan camilan seperti hamburger, chesse cake atau ice cream. Sesekali tidak masalah, namun jika terlalu sering, bobot tubuh Anda dipastikan akan bertambah.

Berikut ini beberapa penganti camilan yang sehat, dan membuat bobot tubuh tetap stabil yang patut Anda pilih.

1. Buah-buahan dan sayur. Dalam setiap menu diet, kedua bahan makanan ini pasti ada. Selai kaya vitamin dan mineral, kedua bahan makanan tersebut juga kaya akan serat yang dapat mengurangi rasa lapar serta memperlancar pencernaan.

2. Kacang dan Biji-bijian. Protein di dalam bahan makanan seperti kacang dan biji-bijian sangat banya, dan lemak yang ada sangat sedikit. Sehingga kedua bahan makanan itu sangat cocok dijadikan camilan saat diet. Namun sebagai saran lebih baik makan kacang dan biji-bijian seperti kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai dan sebagainya. Hindari kacang tanah yang kaya lemak.

3. Agar-agar dan jelly yang terbuat dari rumput laut juga bisa menjadi camilan sehat. Kaya serat dan bisa mengurangi rasa lapar.

4. Yang terakhir, minumlah air putih sebanyak-banyaknya. Hindari minuman yang banyak mengandung gula seperti soda dan sirup.

Liburan sukses, berat badan terjaga. Selamat mencoba

Zat Besi, Cukup 8 Mg Setiap Hari



MESKI kita perlukan, zat besi jangan sampai dikonsumsi berlebihan, apalagi untuk para wanita yang sudah menopause. Bahkan untuk mereka, konsumsi zat besi sebaiknya dihentikan. Demikian diungkapkan dalam Jurnal Neurologi.

Konsumsi zat besi, bila berlebihan, dapat meningkatkan risiko sakit jantung, kanker lever, dan menurut penelitian terbaru justru memicu timbulnya penyakit parkinson.

Konsumsi terbaik setiap harinya, tidak boleh lebih dari 8 miligram sehari atau sekitar secangkir ata seperempat mangkuk bayam yang sudah dimasak.

Thursday, June 19, 2008

Saat Bayi Anda Kolik



KOLIK (colic), sebuah serangan sakit perut yang membuat si kecil menangis karena menyakitkan tentu saja dapat membuat para ibu muda cemas dan frustasi. Para dokter dari The American Academy of Family memberikan penjelasan saat bayi kecil Anda mengalami tanda-tanda ini:

  • Kolik tidak berarti bayi Anda tidak sehat. Penyebab persisnya tidak diketahui.
  • Jangan merasa bersalah. Anda tidak melakukan apa-apa yang menyebabkan bayi Anda demikian.
  • Kolik pada umumnya terjadi pada bayi usia tiga bulan dan nyaris tidak pernah terjadi lebih dari 6 bulan.
  • Tidak salah bila Anda memberi perhatian ekstra pada bayi Anda saat hal ini terjadi. Jangan khawatir kalau Anda dianggap memanjakan bayi.
  • Ada banyak cara untuk menenangkan bayi Anda. Coba lakukan hal yang berbeda sampai Anda menemukan cara bagaimana menenangkan bayi seperti memberi makan, mengayun-ayunnya di kursi, membaringkan pada posisi yang nyaman.

Agar Mandi Menyenangkan Buat Bayi



"JADIKANLAH mandi sebagai momentum yang dapat dinikmati oleh ibu dan bayinya. Yang terpenting, ibu harus merasa senang mengerjakannya dan tidak tegang. Juga, tidak terburu-buru saat memandikan," jelas Soraya Richard, direktur PT Lembanindo Tirta Anugrah yang memproduksi produk-produk Le Monde.

Selain bermanfaat untuk menjaga kebersihan tubuh si bayi, sebetulnya memandikan bayi bermakna kasih sayang pula. Karena di sana ada sentuhan ibu. Ibu juga bisa sambil bersandung atau mengajaknya bermain. Suasana tersebut sangat menyenangkan buat si bayi. "Meski bayi belum bisa mengutarakannya, namun akan terpancar dari keceriaan di wajahnya," terang Soraya.

Itulah sebabnya, si bayi, terutama yang sudah bisa duduk, akan senang sekali berada di bak mandinya dan tak mau diangkat. Apalagi, jika sudah suka sesuatu, anak kecil akan marah dan menangis jika merasa terganggu. Ibu harus mengerti, jika sudah mandi bersih, biarkan ia main air sebentar. Tentu saja tak berlama-lama karena si kecil bisa kedinginan dan sakit.

Sepanjang tak kelewat lama, tak perlu cemas ia masuk angin. "Itu lebih tergantung dari faktor air, kondisi udara, dan keadaan si anak sendiri. Apakah ia sehat atau sedang sakit. Kalau ia sehat, air tak kelewat dingin, udara cerah, tak masalah jika anak mandi agak sedikit lama dalam bak mandinya."

SARANA PENDUKUNG

Nah, untuk menciptakan suasana mandi yang menyenangkan, siapkan aneka perlengkapan mandinya. Antara lain seperti yang terlihat pada gambar-gambar dibawah ini.

- Alat Bantu Penyangga Tubuh Bayi

Biasanya kala memandikan, ibu menggunakan satu tangan untuk menyangga punggung bayi dan tangan lain bergerak kian kemari: mengambil sabun dan sampo, membasuh, dan membilas badan bayi. Hal yang dikhawatirkan bisa saja terjadi. Karena tangan ibu licin, membuat pegangan bayi terpeleset dan terlepas sehingga tercebur ke dalam bak. Apalagi umumnya ibu yang baru belajar memandikan bayi biasanya tegang.

Untuk antisipasinya, bayi bisa ditaruh pada sandaran mandi yang diletakkan dalam bak mandi. Kedua tangan ibu bisa leluasa dalam bergerak. Posisi bayi pun aman, karena ukuran sandaran dibuat pas sesuai dengan tubuhnya dan tidak bisa bergeser meski si bayi bergerak menendang-nendangkan kakinya. Alat penyangga tubuh bayi ini bisa digunakan dari bayi lahir sampai sekitar usia 3 bulanan.

- Waslap dan Handuk

Waslap sebetulnya tidak terlalu banyak diperlukan, mungkin 2-3 buah sudah cukup. Digunakan untuk memudahkan menggosokkan badan bayi. Masukkan sabun dalam waslap, lalu usap-usapkan ke tubuh bayi.

Handuk diperlukan untuk membungkus tubuh bayi setelah diangkat dari bak mandi. Sesuaikan ukurannya dengna tubuh bayi. Agar ia tak kedinginan, bisa juga dipilih handuk yang dilengkapi penutup kepala.

- Sampo dan Sabun Khusus Bayi

Jangan salah, lo, trauma mandi bisa terjadi karena penggunaan sabun dan sampo. Misalnya sampai terkena pada matanya dan si bayi merasa pedih. Pilih sampo khusus bayi, begitu pula dengan sabun. Kadang ada juga orang tua yang menambahkan baby oil dalam air di bak mandi untuk melembutkan kulit bayi. Setelah mandi dengan bersih, jangan lupa bilas tubuhnya dengan air bersih.

- Bak Mandi

Untuk ibu yang baru melahirkan tentunya akan lebih mudah memandikan bayi dalam posisi berdiri dibandingkan harus berjongkok. Karena itu bisa dipilih bak mandi yang mempunya besi penyangga. Posisi ibu yang nyaman akan membuat ibu tak terburu-buru saat memandikan bayi.

Bila usia bayi sudah agak besar dan sudah bisa duduk, bak mandi bisa ditaruh di lantai tanpa menggunakan besi penyangga. Posisi ibu bisa berjongkok. Hendaknya bak mandi tidak diisi air terlalu penuh untuk menghindari si bayi terpeleset dari tangan ibu dan tenggelam di bak mandi. Pengalaman bayi "tercebur" ini bisa berdampak kelak ia takut air. Selain itu, gunakan air yang tidak terlalu dingin ataupun terlalu panas.

- Mainan

Banyak sekali macam mainan untuk di air. Ada yang berbentuk binatang, boneka, dengan aneka warna menarik. Umumnya terbuat dari plastik, karet, dan spons. Mainan dari bahan spons ini sebetulnya bisa juga sebagai pengganti waslap, asalkan bahannya halus agar tubuh bayi tak tergores.

Mainan dari bahan spons ini bisa melatih motorik kasar bayi untuk menggenggam. Akan menyenangkan baginya melihat air keluar saat ia memeras spons. Biasanya mainan air digunakan ketika bayi sudah mulai mengerti, yaitu sekitar usia 3 bulanan atau sudah mulai duduk. Sebelumnya, mungkin orang tua hanya mengenalkannya saja dengan memegang dan memperlihatkannya pada si bayi. "Tujuan mainan ini sebetulnya sebagai penunjang agar membuatnya merasa senang saat mandi. Tapi yang lebih penting, tampilkan wajah gembira saat memandikannya. Ajak ia berbicara atau bersenandung."

Suplemen Serat Buat Anak



Bisa diberikan pada anak yang tak suka sayur dan buah. Selain memenuhi kebutuhan sayur, juga bermanfaat untuk merangsang nafsu makan anak.

DI PASARAN kini banyak beredar makanan-makanan suplemen serat. Bahkan, yang untuk anak. "Sebetulnya, sekitar tahun 95-an sudah ada suplemen serat buat anak di Indonesia, yaitu dalam bentuk ekstrak sayur dan buah. Tapi, karena krismon, produk tersebut menghilang dari pasaran. Mungkin karena barang impor, harganya mahal," papar dr. Mariani Leman, Division Sales Manager Healthfood Pharos Indonesia.

Waktu itu, lanjutnya, suplemen serat tersebut masih berupa gabungan antara sayur dan buah. Namun kini, suplemen serat yang diimpor sudah terpisah-pisah. Ada yang serat dari ekstrak sayur, ada pula yang serat dari ekstrak buah. Sebab, dari hasil penelitian di Amerika, masing-masing punya fungsi sendiri-sendiri.

"Kalau digabung, malah bertolak belakang karena sayur berfungsi untuk membangun sel-sel tubuh atau membangun perkembangan dan pertumbuhan, sedangkan buah berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa metabolisme."

Cara Pemberian

Lebih jauh dijelaskan Mariani, waktu mengkonsumsi sayur dan buah berhubungan dengan keseimbangan asam-basa dalam tubuh. "Pagi hari, tubuh bersifat basa, hingga lebih bagus diberikan suplemen serat buah yang bersifat asam. Namun sore atau setelah siang, kondisi tubuh sudah bersifat asam, maka harus mengkonsumsi sayur yang sifatnya basa. Dengan demikian, reaksi kimianya jadi netral." Itu sebab, tambahnya, suplemen serat dikonsumsi dua kali sehari: pagi yang buah sebelum makan dan malam yang sayur setelah makan.

"Ini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Bukankah membangun sel-sel tubuh lebih bagus di waktu malam? Sebab, dengan tidur dan beristirahat, metabolisme pun berjalan lebih optimal."

Menurut Mariani, suplemen serat dari sayur dan buah buat anak dianjurkan diberikan setelah anak usia setahun. Pemberiannya sehari sekali, baik buah maupun sayur, bila si anak berusia 1-5 tahun. Sementara untuk anak usia lebih dari 5 tahun, pemberian dalam sehari antara 1-2 kapsul. Jadi, boleh langsung 2-2 atau 1-1, tergantung kondisi tubuh si anak. Maksudnya,

"Bila di musim hujan dan teman-teman si anak banyak yang batuk-pilek hingga si anak perlu daya tahan tubuh yang bagus, maka dosisnya boleh 2 dalam sekali makan untuk masing-masing suplemen tersebut. Tapi kalau sehari-hari tak ada apa-apa, maka sehari sekali juga cukup."

Dalam kondisi sakit pun, suplemen serat boleh diberikan. Tak masalah jika si kecil juga harus minum obat yang diresepkan dokter. "Cuma dianjurkan minum obatnya diberi selang waktu minimal 3-4 jam."

Misal, suplemen serat buah diminum pagi sebelum makan. Setelah itu, setengah jam kemudian makan dan dua jam kemudian minum obat dari dokter. Sementara yang suplemen serat sayur, "Biasanya untuk anak kecil itu, kan, makannya sore. Nah, setelah makan boleh diberikan suplemennya. Sedangkan obat dokternya diminum sebelum si anak tidur."

Fungsinya

Pemberian suplemen serat sayur untuk anak, tutur Mariani, bertujuan mencukupi kebutuhan sayur pada anak. "Terutama anak-anak yang tak suka makan sayur." Selain itu, tambahnya, suplemen serat ini juga bisa merangsang nafsu makan dan membuat anak jadi lebih sehat karena kebutuhan seratnya terpenuhi. Juga vitamin dan mineralnya.

Jikapun selera makan anak sudah bagus, maka pemberian suplemen serat sayur lebih untuk mencukupi kebutuhan sayurnya. Bagaimana kalau si kecil sudah makan sayur? "Enggak apa-apa juga, kok, karena fungsi tiap sayur berbeda-beda. Paling dalam makanan anak hanya ada dua-tiga macam sayur atau bahkan cuma semacam. Sementara dalam suplemen serat sayur, jenis sayurnya bisa sampai 21 macam, lo."

Nah, dengan sayuran/buah yang banyak ini, yang fungsinya berbeda-beda, maka manfaatnya pun beragam. Misal, sayur parsley, seledri air, dan asparagus juga berfungsi sebagai anti alergi. "Jadi, tidak akan timbul alergi." Sementara suplemen serat buah berfungsi menambah daya tahan tubuh anak. "Biasanya anak yang sering batuk-pilek dan demam, kita anjurkan minum suplemen yang buah." Selain itu, juga dapat membantu memperlancar pencernaan dan buang air besar karena ada enzim bromelain dari buah nanas dan enzim papain dari pepaya.

Ekstrak Sayur/Buah Alami

Tentunya, papar Mariani lebih lanjut, tujuan pemberian suplemen serat pada anak bisa tercapai hanya bila suplemen tersebut terbuat dari betul-betul ekstrak sayur/buah alamiah. Itu sebab, bentuknya biasanya bukan tablet isap manis atau sirup yang ada pelarut, pemanis, maupun zat pengawetnya, tapi berupa kapsul. "Jadi, buah atau sayur alami ini diekstrak pada suhu dingin sampai menjadi bubuk, lalu dimasukkan ke kapsul. Tentunya dengan proses dan cara canggih yang dilakukan di Amerika dan bahan-bahannya pun diambil dari perkebunan khusus yang tak ada pestisida dan segala macamnya. Bahkan produk suplemen serat sayur dan buah untuk anak juga sudah diakui oleh FDA di sana. Artinya ini, sesuai dengan kebutuhan serat per hari yang proporsional dalam tubuh dan dilengkapi dengan vitamin, mineral dan unsur-unsur phytonutrient dari buah dan sayur."

Karena terbuat dari ekstrak sayur/buah alami, menurut Mariani, maka sama saja dengan makan sayur/buah yang alamiah. Apalagi, rasanya pun, ya, rasa sayur/buah. Memang, diakuinya, makanan yang asli lebih bagus daripada suplemen. Tapi, seperti sudah diuraikan di atas, tak semua anak suka makan sayur. Selain itu, tujuan pemberian suplemen serat untuk mencukupi kebutuhan serat. Sementara anak, dalam makanannya paling hanya terdapat satu atau dua macam sayur. Nah, dengan mengkonsumsi suplemen serat sayur dan buah, maka kebutuhan serat, vitamin dan mineral pada anak dapat terpenuhi.

Bahwa anak balita belum bisa minum kapsul, "Tak masalah," ujar Mariani seraya melanjutkan, "Bukankah kapsul bisa dibuka dan diambil isinya? Pemberiannya bisa dicampur madu, sirup atau air gula. Bahkan, dicampur dengan susu pun boleh. Tapi untuk yang sayur, sebaiknya tak dicampur karena bau sayurnya, hingga nanti malah anak tak suka dengan susunya."

Akibat Kekurangan Dan Kelebihan Serat

Sebetulnya, terang dr. Sri Nasar, Sp.A(K) dari Subbagian Nutrisi dan Metabolik FKUI, Jakarta, serat termasuk jenis karbohidrat yang tak dicerna di usus halus, melainkan di usus besar. Volumenya besar dan menjadi lebih besar karena menyerap air hingga membuat usus teregang dan akan merangsang usus untuk bergerak. Itulah mengapa, kalau anak kekurangan konsumsi serat, pergerakan usus tak dirangsang. Akibatnya, seringkali BAB pada anak kurang lancar alias susah BAB. Normalnya BAB itu sehari sekali. Tapi kalau kurang serat, bisa jadi BAB terkadang beberapa hari atau bahkan sampai seminggu sekali."

Namun sebaliknya, karena serat bersifat menyerap air, jadi kalau terlalu banyak serat dalam usus besar, maka dibutuhkan air lebih banyak. Kalau tidak, anak pun tak bisa BAB, karena kotorannya jadi keras atau padat, bahkan terkadang bisa terjadi sumbatan. "Jadi, kekurangan atau kebanyakan serat akibatnya bisa sama, anak susah BAB." Saran Sri, segala sesuatu sebaiknya yang wajar saja.

Selain itu, serat di dalam usus besar akan dihancurkan oleh bakteri dan pada akhirnya membentuk gas. "Jadi, kalau anak kebanyakan makan serat akan membentuk banyak gas. Anak bisa kembung dan rasanya jadi tak enak." Jeleknya lagi, kebanyakan serat membuat anak jadi kenyang duluan, hingga makanan wajib lainnya tak dimakan. Akibatnya, kebutuhan nutrisinya tak terpenuhi. Apalagi kalau anak juga kurang gizi. "Lain halnya kalau anak kegemukan, mungkin tak apa-apa."

Yang Alami Lebih Baik

Menurut Sri, bagaimanapun, serat yang langsung berasal dari makanan alami ini akan lebih baik. Sebab, suplemen serat tetap tak mungkin sama dengan serat alami. "Mungkin saja kandungan zat gizinya tetap sama. Itu pun kalau betul-betul dibuat dari ekstrak zat itu sendiri, misal, jus buah atau sayur. Bukan yang buatan pabrik dari buah/sayur ataupun yang dibuat secara reaksi kimia atau sintetis."

Sebab, tentunya tetap akan berbeda rasanya, makan wortel asli dengan makan kapsul suplemen wortel. "Wortel harus dikunyah, anak bisa merasakan dengan menggigitnya dan ada rasa wortelnya, sedangkan suplemen tak bisa menyamainya. Jadi, dalam hal yang nonnutrisi, seperti rasa serta aroma, tekstur, dan konsistensi, tetap tak bisa disamai."

Memang, diakui Sri, suplemen serat bisa saja untuk menggantikan serat dari makanan, tapi tak bisa menggantikan sepenuhnya fungsi sayur dan buah. Pasalnya, di dalam sayur dan buah bukan hanya ada serat, tapi juga vitamin dan sedikit kalori. Jangan lupa, makanan untuk anak yang paling utama harus merupakan gizi seimbang.

Lagi pula, seperti diungkap tadi, dengan memakan secara alami, misal, apel atau mangga, anak akan tahu rasanya apel dan mangga. Jadi, dapat memperkaya khasanah selera anak. "Karena satu hal inilah yang tak bisa digantikan. Hingga, bila kita tak membina pengembangan alat perasa pada anak, akibatnya anak tak tahu rasa apel, mangga, dan lainnya."

Cegah Hepatitis B Kronik Sejak Bayi



PEMBERIAN vaksin bagi bayi pada awal masa kehidupannya sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya. Salah satu yang paling penting untuk diberikan adalah vaksinasi hepatitis B.

Menurut Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dr Unggul Budihusodo Sp.PD-KGEH, pemberian vaksin hepatitis B bagi bayi menjadi penting karena penularan yang sering terjadi adalah melalui jalan lahir dari ibu yang menderita hepatitis B atau disebut dengan penularan vertikal. Penularan ini lebih membahayakan karena pada saat dewasa nanti si bayi dapat menderita hepatitis kronik.

"Dari pengidap hepatitis kronik yang ada di masyarakat, sekitar 90 persen di antaranya mengalami infeksi saat masih bayi. Infeksi dari ibu yang mengidap virus hepatitis bisa terjadi sejak masa persalinan hingga bayi mencapai usia balita," ungkap dr Unggul di Jakarta, Selasa (17/6) kemarin.

Ia menjelaskan, infeksi sangat mungkin terjadi karena saat melahirkan jalan lahir ibu terluka dan berdarah sehingga mempermudah kontaminasi darah terhadap kulit bayi yang rentan gesekan persalinan. Selain itu, infeksi juga bisa terjadi saat ibu menyusui, di mana luka pada puting ibu menjadi jalan mudah masuknya virus.

"Penularan virus hepatitis B pada bayi bukan didapat dari darah bayi yang terhubung kepada ibu melalui plasenta bayi atau dari air susu ibu, tapi bisa terjadi saat persalinan atau juga ketika menyusui karena terjadi kontak antara luka kecil pada puting susu ibu dan mulut bayi," terangnya.

Untuk mencegah penularan ini, setiap bayi diwajibkan mendapat vaksin hepatitis B pada usia 0-7 hari. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan ibu yang berisiko tinggi dengan melakukan vaksinasi saat kehamilan.

"Yang perlu ditekankan, untuk ibu hamil yang positif mengidap virus, selain vaksinasi aktif, sang bayi juga wajib mendapatkan imunisasi pasif dengan pemberian serum. Dengan pemberian vaksinasi pasif (imunoglobulin) maka tubuh bayi sudah langsung mempunyai kekebalan terhadap infeksi hepatitis B dari ibunya saat melahirkan," ujarnya.

Unggul mengingatkan pula pentingnya pencegahan hepatitis B sejak dini karena penyakit ini tidak memberikan keluhan dan gejala. Keadaan ini jelas membahayakan karena anak-anak bisa terlihat sehat, padahal di dalam tubuhnya mengandung virus hepatitis B yang akan berjalan progresif menahun dan menjadi kronis ketika mereka dewasa. "Bila sudah kronis, baru akan memberikan gejala, antara lain lemah, kurang nafsu makan, mual, muntah, nyeri tulang, kulit badan dan mata kuning, serta perubahan warna urine yang mencolok," tuturnya.

Ads 970x90